Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lirik Lagu Ampar-ampar Pisang dan Makna Lucu di Baliknya

KakaKiky - Kamu pasti tidak asing dengan lagu yang satu ini. Dinyanyikan sejak di bangku sekolah dasar, lagu “Ampar-ampar Pisang” adalah salah satu lagu daerah paling populer dari Kalimantan Selatan. Meskipun nadanya riang dan mudah diingat, liriknya ternyata punya makna yang unik dan lucu, jauh dari kesan serius. Lagu ini sering dimainkan sebagai pengiring permainan tradisional anak-anak.

Di balik iramanya yang ceria, lirik lagu ini menceritakan tentang proses mengolah pisang yang sederhana, namun dengan sentuhan humor khas yang membuatnya menarik. Ada cerita tentang pisang yang belum matang, kayu yang terbakar, bahkan ada ancaman digigit biawak bagi yang nakal. Penasaran dengan lirik lengkap dan makna di baliknya? Yuk, kita bedah tuntas lagu yang satu ini!

Lirik dan Terjemahan Lagu "Ampar-ampar Pisang"

Berikut adalah lirik lagu "Ampar-ampar Pisang" dalam bahasa Banjar, lengkap dengan terjemahannya:

Ampar-ampar pisang
Pisangku belum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari

Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api, apinya canculupan
Bengkok dimakan api, apinya canculupan

Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang

**Terjemahan Bahasa Indonesia**

Susun-susun pisang
Pisangku belum masak
Masak sebuah, dipenuhi bari-bari (kumbang kecil)
Masak sebuah, dipenuhi bari-bari

Manggalepak, manggalepok (bunyi dahan/kayu yang patah)
Patah kayu yang bengkok
Yang bengkok dilalap api, apinya hampir padam
Yang bengkok dilalap api, apinya hampir padam

Yang mana kaki buntung, digigit biawak
Yang mana kaki buntung, digigit biawak

Makna Lirik: Lagu Pengolah Pisang yang Penuh Canda

Lagu “Ampar-ampar Pisang” sebenarnya adalah lirik lagu yang menceritakan tentang proses membuat kue tradisional khas Banjar yang disebut “rimpi”. Proses ini melibatkan pisang yang disusun atau "diampar" di atas tampah, kemudian dijemur hingga kering. Namun, pisang yang ada di lagu ini "belum masak", sehingga tidak bisa langsung diolah.

Bagian “Masak sabigi dihurung bari-bari” menceritakan bahwa pisang yang sudah matang hanya satu buah, dan itu pun sudah dikerubungi oleh “bari-bari” atau kumbang kecil. Ini adalah gambaran yang sangat sederhana dan lucu tentang tantangan kecil dalam proses membuat kue.

Humor dan Ancaman di Liriknya

Lirik lagu ini tidak berhenti pada urusan pisang. Ada lirik tentang "patah kayu bengkok" yang kemudian "dimakan api". Ini adalah bagian yang menambah unsur hiburan, seolah-olah menggambarkan kondisi yang serba salah atau kurang beruntung. Bunyi "Mangga lepak mangga lepok" adalah onomatope yang menirukan suara dahan atau kayu yang patah, menambah kesan jenaka.

Puncak dari humor lagu ini ada pada lirik terakhir: “Nang mana batis kutung dikitip bidawang”. Secara harfiah, lirik ini berarti “yang mana kaki buntung digigit biawak”. Ini adalah kalimat candaan atau ancaman yang ditujukan kepada anak-anak yang malas atau nakal saat membantu membuat kue. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai cara untuk mengajak mereka berpartisipasi dengan riang.

Lagu Anak-Anak yang Sarat Nilai

Meskipun terdengar sederhana, lagu “Ampar-ampar Pisang” memiliki nilai-nilai yang mendalam. Lagu ini mengajarkan anak-anak tentang budaya dan tradisi lokal, dalam hal ini proses pembuatan kue “rimpi”. Selain itu, ia juga mendorong kebersamaan dan kerja sama. Saat lagu ini dinyanyikan, biasanya anak-anak akan bermain bersama, berinteraksi, dan tertawa, menciptakan kenangan yang indah.

Gaya bahasa yang digunakan sangatlah khas dan otentik. Meskipun liriknya diterjemahkan, maknanya yang lucu dan menghibur tetap terasa. Hal ini membuat lagu "Ampar-ampar Pisang" tidak hanya sebagai lagu, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya yang tak lekang oleh waktu.

Penutup: Lebih dari Sekadar Lagu Anak-Anak

Lagu “Ampar-ampar Pisang” adalah contoh sempurna bagaimana sebuah lagu daerah bisa menjadi hiburan sekaligus media edukasi. Liriknya yang unik dan lucu berhasil bertahan dari generasi ke generasi, menjadi pengingat akan kesederhanaan dan kehangatan masa lalu. Jadi, lain kali kamu mendengar lagu ini, ingatlah bahwa di balik nadanya yang riang, ada cerita tentang pisang, kayu, dan sedikit ancaman biawak yang jenaka.

Apakah kamu juga punya kenangan masa kecil dengan lagu ini?

Posting Komentar untuk "Lirik Lagu Ampar-ampar Pisang dan Makna Lucu di Baliknya"

× Iklan Pop-up