Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna di Balik Lirik Lagu "Di Ujung Jalan" - Samsons

KakaKiky - Lagu "Di Ujung Jalan" dari Samsons adalah salah satu balada pop-rock yang paling ikonik di era 2000-an. Dirilis pada tahun 2006 dalam album Penantian Hidup, lagu ini langsung mencuri perhatian dengan melodi yang syahdu dan lirik yang menyayat hati. Lagu ini seringkali diputar untuk menemani mereka yang sedang mengenang masa lalu dan merenungi sebuah perpisahan.

Secara sederhana, "Di Ujung Jalan" bercerita tentang penantian dan keputusasaan seseorang yang ditinggalkan kekasihnya. Penantiannya begitu dalam sampai ia merasa waktu terus berjalan, namun orang yang ditunggu tak kunjung kembali. Yuk, kita bedah lebih dalam lirik lagu ini dan pahami mengapa lagu ini begitu menyentuh hati banyak orang.

Lirik Lengkap Lagu "Di Ujung Jalan"

Berikut adalah lirik lengkap dari lagu yang penuh haru ini:

Di ujung jalan ini
Aku menunggumu, aku menantimu
Ditengah terik matahari
Aku menyanyikan kisah tentang kita

Alunan denting suara hati
Mengulas kembali jejak yang telah lalu
Untaian makna yang tercipta
Aku abadikan di tempat terindah

Tuhan kembalikan
Segalanya tentang dia seperti sedia kala
Izinkan aku tuk memeluknya mungkin tuk terakhir kali
Agar aku dapat merasakan cinta ini selamanya

Ketika malam telah tiba
Aku menyadari, kau takkan kembali

Tuhan kembalikan
Segalanya tentang dia seperti sedia kala
Izinkan aku tuk memeluknya mungkin tuk terakhir kali
Agar aku dapat merasakan cinta ini selamanya

Ketika malam telah tiba
Aku menyadari, kau takkan kembali

Makna Lirik: Perjuangan dan Keputusasaan Menghadapi Perpisahan

Lagu ini menggambarkan dua fase emosi yang bertolak belakang: penantian penuh harap dan kesadaran yang menyakitkan.

Di awal lagu, kita melihat si penyanyi yang setia menunggu. Lirik “Di ujung jalan ini / Aku menunggumu, aku menantimu” menggambarkan kesabaran yang luar biasa. Bahkan, "Di tengah terik matahari" menunjukkan bahwa penantian ini sudah berlangsung lama dan penuh dengan perjuangan. Ia mencoba mengobati rasa rindu dengan mengenang kembali masa lalu, yang digambarkan sebagai "jejak yang telah lalu" dan "untaian makna yang tercipta". Semua kenangan itu diabadikan di "tempat terindah", yaitu di dalam hatinya.

Namun, titik balik lagu ini ada pada bagian chorus, di mana si penyanyi mulai memanjatkan doa. Lirik “Tuhan kembalikan / Segalanya tentang dia seperti sedia kala” menunjukkan betapa besar keinginannya untuk mengulang waktu. Ia bahkan hanya meminta satu hal, "tuk memeluknya mungkin tuk terakhir kali", sebuah permintaan yang putus asa namun sangat tulus. Ini adalah puncak emosi dalam lagu, di mana si penyanyi sudah tidak sanggup lagi menahan rindu dan hanya bisa berharap pada keajaiban.

Akhirnya, lagu ini ditutup dengan kesadaran yang pahit: “Ketika malam telah tiba / Aku menyadari, kau takkan kembali”. Malam melambangkan akhir dari penantian yang panjang, dan kegelapannya merepresentasikan perasaan sedih dan kehilangan yang tak terhindarkan. Si penyanyi menyadari bahwa semua yang ia harapkan hanyalah sia-sia. Perpisahan itu nyata, dan orang yang dicintainya memang takkan pernah kembali.

Mengapa Lagu Ini Begitu Populer?

Popularitas "Di Ujung Jalan" tak lepas dari beberapa faktor:

  • Lirik yang Puitis: Liriknya sederhana namun sangat puitis dan dalam, membuat pendengar mudah terhanyut.
  • Melodi yang Menyentuh: Melodi dan aransemen musiknya sangat mendukung liriknya, menciptakan suasana yang melankolis dan dramatis.
  • Relateable: Perasaan ditinggalkan, menunggu, dan akhirnya menerima kenyataan adalah pengalaman universal yang dialami banyak orang.

Penutup: Balada Perpisahan yang Abadi

"Di Ujung Jalan" bukan sekadar lagu galau. Ini adalah cerminan dari hati yang patah dan perjuangan untuk menerima kenyataan. Lagu ini mengajarkan bahwa meskipun penantian dan harapan itu indah, ada saatnya kita harus sadar dan ikhlas melepaskan.

Posting Komentar untuk "Makna di Balik Lirik Lagu "Di Ujung Jalan" - Samsons"